L A B E L

Labeling, Labelling, Labeler, Iklan, BO - Bimbingan Orang Tua -, D - Dewasa -, SU - Semua Umur -, Film, Movie, Kartun, dan Pendidikan. Blog ini untuk membantu kita melihat sisi lain dari persepsi yang diinginkan dari marketer dunia. Jangan mau jadi korban iklan dan acara tv.

Sinetron Indonesia dan Pembodohan


December 27th, 2006 | Entertainment

Sebenarnya, sinetron itu bagus lho. Cukup membuat dunia televisi menjadi lebih berwarna — untuk tidak menyebut hadirnya bintang-bintang muda yang cantik/tampan dan berbakat. Memang, saya termasuk cukup malas (baca: tidak sempat) menonton tayangan televisi. Namun, karena banyaknya komentar soal tayangan televisi kita ini, saya jadi tertarik untuk menulis tentang ini.

Namun sebelum mengulas lebih lanjut, mari kita lihat daftar 100 program televisi dengan rating tertinggi berdasar survei yang dilakukan oleh AC Nielsen pada periode 10-16 Desember 2006 berikut ini.

No Programs Station Genre Rating Share
1 Pengantin Remaja RCTI Series: Drama 10.1 30.1
2 Pintu Hidayah: Suami Buta RCTI Movie: Drama 8.5 27.7
3 Putri yang Terbuang RCTI Series: Drama 8.5 27.4
4 Idola RCTI Series: Drama 8.4 25.6
5 Intan RCTI Series: Drama 8.1 31.6
6 Maha Kasih 2 RCTI Series: Drama 8 24.1
7 Benci Bilang Cinta SCTV Series: Drama 7.9 23.2
8 Benci Jadi Cinta RCTI Series: Drama 7.3 22.6
9 Cinta Remaja SCTV Series: Drama 7.2 23.2
10 Pengorbanan Cinta Indosiar Movie: Drama 6.9 21.1
11 Penta 5 Trans TV Trans TV Special: Special Event 6.7 23
12 Kawin Muda RCTI Series: Drama 6.7 18.8
13 Pangeran Penggoda RCTI Series: Drama 6.6 20
14 Makin Sayang RCTI Series: Drama 6.2 19.1
15 Buku Harian Nayla RCTI Series: Drama 6.2 21
16 Kau Masih Kekasihku SCTV Series: Drama 6 18.5
17 Shaolin Soccer SCTV Movie: Action/Adventure 5.9 18.4
18 Cowok Impian SCTV Series: Drama 5.9 17.4
19 Panggung Emas RCTI Entertainment: Music 5.8 25.9
20 Bukan Diriku RCTI Series: Drama 5.7 17
21 Ajal Seorang Peselingkuh Trans TV Movie: Drama 5.6 16.7
22 Extravaganza Trans TV Entertainment: Variety Show 5.5 16.8
23 Misteri Dua Dunia Indosiar Series: Horror/Mystery 5.5 17
24 Tikus & Kucing Mencari Cinta SCTV Series: Drama 5.3 15.7
25 Penjaga Hati SCTV Series: Drama 5.1 15.7
26 Misteri Ilahi Indosiar Series: Horror/Mystery 5 15.8
27 Seven Days Without Money Indosiar Movie: Drama 5 15.1
28 Sumpah Gue Sayang Loe! RCTI Series: Drama 5 14.9
29 Inikah Cinta…? SCTV Series: Drama 5 15.7
30 The Lord of the Rings Trans TV Movie: Action/Adventure 4.8 22.4
31 Orang Desa Jadi Perampok Trans TV Movie: Drama 4.8 14.7
32 Pengen Jadi Bintang SCTV Series: Drama 4.7 14.3
33 Anaconda Trans TV Movie: Action/Adventure 4.7 18
34 Wulan RCTI Series: Drama 4.6 22.3
35 Penyihir Cinta SCTV Series: Drama 4.5 12.6
36 I Love U Boss RCTI Series: Drama 4.4 12.3
37 Rumah Pondok Indah TPI Movie: Horror/Mystery 4.4 13
38 Gagal Haji Karena Korupsi TPI Movie: Drama 4.3 13
39 The Man with the Golden Gun Trans TV Movie: Action/Adventure 4.2 18.7
40 Beri Aku 5 Hari SCTV Movie: Drama 4.2 19.8
41 Mimpi Manis SCTV Series: Drama 4.1 12.3
42 Telekuis Campeone RCTI Filler: Quiz 4.1 17.3
43 Kiss of the Dragon Trans TV Movie: Action/Adventure 4.1 18.5
44 Mat Jiung SCTV Series: Drama 4.1 13.5
45 Emak Gue Jagoan! TPI Series: Drama 4.1 12.3
46 Mr Bean Trans TV Series: Sitcom/Comedy 4 12.9
47 The Myth Indosiar Movie: Action/Adventure 4 14.4
48 Rindu Rindu Asmara TPI Series: Drama 3.9 11.5
49 GG Bang Yos GC: Persik vs PSIS (L) Trans 7 Sport: Match 3.9 12.1
50 Pengantin Kecil SCTV Series: Drama 3.9 12.2
51 Hidayah-Mu TPI Series: Drama 3.8 12.1
52 Janji Jaya Indosiar Series: Drama 3.8 14.6
53 Pacarku Cowok Dolphin SCTV Movie: Drama 3.8 27.3
54 Kontak Jodoh SCTV Entertainment: Reality Show 3.8 15.4
55 Sinetron Asyik TPI Series: Drama 3.8 11.4
56 Dangdut Mania TPI Entertainment: Music 3.7 13.1
57 The Spy Who Loved Me Trans TV Movie: Action/Adventure 3.7 16.6
58 Talak Tiga Indosiar Movie: Drama 3.6 11.4
59 Gong Show Trans TV Entertainment: Game Show 3.6 13.3
60 Jerat Iblis TPI Movie: Horror/Mystery 3.6 11.4
61 Akibat Pergaulan Bebas 2 SCTV Series: Drama 3.6 12.1
62 Kusebut Nama Mu 2 TPI Series: Drama 3.6 13.3
63 Ungu-Naff Yang Terbaik SCTV Entertainment: Music 3.5 17.3
64 Silet RCTI Information: Infotainment 3.5 23.6
65 GG Bang Yos GC: PSMS vs PSIS (L) Trans 7 Sport: Match 3.5 19.3
66 Mat Toing TPI Series: Drama 3.5 11.3
67 Anak Mami Jatuh Cinta SCTV Series: Drama 3.4 10.4
68 Cucu Menganiaya Neneknya Trans TV Movie: Drama 3.4 9.9
69 Deadline Cinta SCTV Movie: Drama 3.4 22.8
70 Romance Indosiar Series: Drama 3.4 10.3
71 Nowhere to Run Trans TV Movie: Action/Adventure 3.3 16.2
72 My Prince ‘n My Monster SCTV Series: Drama 3.3 13.2
73 Mencari Cinta Indosiar Series: Drama 3.2 10.9
74 Sumpah Pocong Indosiar Movie: Horror/Mystery 3.2 23.1
75 Ambil Deh Semua, Kecuali Cinta SCTV Movie: Drama 3.1 14
76 Boa vs Python Trans TV Movie: Action/Adventure 3.1 29.3
77 Si Yoyo 3 SCTV Series: Drama 3.1 12.5
78 Bibir Plus SCTV Information: Infotainment 3.1 21.6
79 Bagi-Bagi Dong RCTI Movie: Sitcom/Comedy 3 20.2
80 The Mummy Returns SCTV Movie: Action/Adventure 3 17.9
81 Bajaj Bajuri Trans TV Series: Sitcom/Comedy 2.9 11.4
82 Bisnis Anda Trans TV Filler: Others 2.9 18.8
83 Say I Love You SCTV Series: Drama 2.9 10.6
84 Say I Love You SCTV Movie: Drama 2.9 22.9
85 Reportase Sore Trans TV News: Hard News 2.8 17.4
86 Super Deal 2 Milyar ANTV Entertainment: Quiz 2.8 8.3
87 Penganten Sunat SCTV Movie: Drama 2.8 15.4
88 Masquerade RCTI Entertainment: Light Entertainment 2.8 17.6
89 Missing Indosiar Movie: Horror/Mystery 2.8 9
90 Koi Mil Gaya SCTV Movie: Drama 2.7 13.1
91 Bunga Bunga Cinta TPI Series: Drama 2.7 8.5
92 Buletin Siang RCTI News: Hard News 2.7 19.6
93 Cek & Ricek RCTI Information: Infotainment 2.7 22
94 Hot Shot SCTV Information: Infotainment 2.7 17.7
95 Pengantin Bukit Kera Indosiar Movie: Horror/Mystery 2.7 21.1
96 Sepatu Kaca SCTV Series: Drama 2.6 8.2
97 Asal Plesetan ANTV Entertainment: Comedy 2.6 8.3
98 Cinta Pantang Mundur SCTV Movie: Drama 2.6 19.8
99 Cinta Lama Bersemi Kembali SCTV Entertainment: Reality Show 2.6 19.2
100 Idola(R) RCTI Series: Drama 2.6 19.2

Berdasar jumlah pembuat program di daftar tersebut, SCTV memegang posisi tertinggi dengan 33 program, disusul kemudian RCTI (23), Trans TV (17), Indosiar (12), TPI (11), ANTV (2), dan Trans 7 (2).

Sementara berdasar stasiun televisinya, RCTI masih memegang dominasi dengan 18,9%, disusul SCTV (14,7%) dan Trans TV (16,2%). TPI, Indosiar, Lativi, ANTV, dan Global TV menyusul kemudian. Di urutan terakhir secara berturut-turut adalah Metro TV dan TVRI.

Sepuluh peringkat teratas ternyata dihuni oleh tayangan sinetron. Tayangan sinetron (drama series) juga mendominasi daftar tersebut dengan 43%. Bandingkan dengan tayangan berita yang hanya 2%. Portofolio sinetron ternyata masih dipegang oleh SCTV dengan 18 judul, disusul RCTI dengan 15 judul, TPI (7 judul), dan Indosiar (3 judul).

Saya menyebut fenomena ini sebagai sinetron domination, atau, mungkin lebih tepatnya sinetron invasion.

Sinetron dan Plagiarisme

Entah disadari atau tidak, sinetron yang mendominasi layar kaca di Indonesia sebenarnya merupakan adaptasi (baca: jiplakan) dari berbagai tayangan drama yang populer di negeri asalnya seperti Korea, Jepang, Taiwan, dan sebagainya. Berikut daftarnya:

  1. 2 Hati (Snow Angel)
  2. Benar-Benar Cinta (Devil Beside You)
  3. Benci Bilang Cinta (Goong/Princess Hours)
  4. Benci Jadi Cinta (My Girl)
  5. Berani Tampil Beda (The Magicians of Love/Ai Qing Mo Fa Shi)
  6. Bintang (Huan Zhu Ge Ge)
  7. Bukan Diriku (Anything for You)
  8. Buku Harian Nayla (Ichi Rittoru No Namida/1 Litre of Tears)
  9. Cincin (Beautiful Days)
  10. Cinta Remaja (My Sassy Girl Choon Hyang)
  11. Cowok Impian (It Started With a Kiss)
  12. Darling (My Name is Kim Sam Soon)
  13. Dua Hati Satu Cinta (Qin Shen Shen Yu Meng Meng)
  14. I Love You, Boss! (Bright Girl’s Success Story)
  15. Intan (Be Strong Geum Soon)
  16. Janji Jaya (My Name is Kim Sam Soon)
  17. Katakan Kau Mencintaiku (Sad Love Song)
  18. Kawin Muda (My Little Bride)
  19. Liontin (Glass Shoes)
  20. Pacarku Besar Sekali - FTV (My Name is Kim Sam Soon)
  21. Pangeran Penggoda (Devil Beside You)
  22. Pengantin Remaja (My Little Bride)
  23. Rahasia Pelangi (Love Apart a Moment)
  24. Sumpeh Gue Sayang Loe (Smiling Pasta)
  25. Siapa Takut Jatuh Cinta (Meteor Garden)
  26. Wulan (Term of Endearment)

Termasuk beberapa sinetron yang dibuat dengan meminta lisensi dari pembuat drama aslinya, seperti:

  1. Impian Cinderella (Prince Who Turns into Frogs)
  2. Kau Masih Kekasihku (At the Dolphin Bay)
  3. Penyihir Cinta (Magician of Love)
  4. Putri Kembar (100% Senorita/Twins)

Ada yang berani memasang soal ini di koran nasional?

Atau setidaknya mengajukan proposal ke MURI dengan predikat penjiplak sinetron terbanyak?

Lebih Baik Menjiplak daripada Membuat

Secara ekonomis, menjiplak jelas lebih murah daripada memproduksi sendiri. Menjiplak tidak melibatkan unsur kreativitas, idealisme, risiko pasar, dan pengorbanan waktu dan tenaga yang begitu besar. Dibanding film yang berkualitas, membuat sinetron membutuhkan biaya tak lebih dari Rp 500-Rp700 juta. Dunia Tanpa Koma (DTK) yang termasuk bagus saja menelan tak kurang dari Rp 800 juta.

Kalau dilihat sepintas, produsen sinetron plagiat terbesar adalah Sinemart. Kemudian disusul production house lain seperti MD Entertainment, Multivision, Frame Ritz, Soraya Intercine, dan seterusnya. Tapi konyolnya, di ending creditnya mereka menyatakan “Cerita ini bla.. bla.. adalah fiktif/karangan. Apabila terdapat kesamaan nama, tokoh, alur cerita, bla.. bla.. adalah kebetulan semata.” Very funny.

Buku Harian Nayla, misalnya. Dialog pemainnya, adegannya, 90% lebih sama persis dengan Ichi Rittoru No Namida/1 Litre of Tears — kecuali kualitas pemainnya yang (maaf) amatiran dan nyaris tanpa ekspresi. Film bagus yang “diadaptasi” jadi sampah.

Aslinya, dorama ini diangkat dari kisah nyata berdasar buku harian Kitou Aya, yang berjuang menghadapi penyakit Spinocerebellar Degeneration yang dideritanya sejak umur 14 tahun sampai ia meninggal saat umur 25 tahun. Penuh air mata? Ya. Ichi Rittoru No Namida juga banyak menyimpan adegan menyentuh yang sangat indah. Di ending credit juga diperlihatkan foto asli Aya, diiringi lagu Only Human dari K, yang makin membuat sedih.

Contoh lain, Benci Jadi Cinta, juga sangat persis dengan My Girl. Sinetron ini menceritakan cewek ABG yang centil dan pandai berakting. Suatu ketika, cewek tersebut (Zouyulin) tinggal serumah dengan si cowok (Gongcan) untuk berpura-pura sebagai sepupunya yang lama menghilang. Tujuannya adalah untuk menyelamatkan kakek yang sedang sakit parah. Tapi lama kelamaan, timbul rasa cinta di antara keduanya — klise. Bedanya, di My Girl cewek keduanya adalah pemain tenis, sementara di Benci Jadi Cinta diganti sebagai pemain bulutangkis.

Adik saya bilang, sinetron Gue Sihir Lu (Nia Ramadhani) yang bercerita tentang penyihir juga diadaptasi dari komik serial cantik “Throbbing Tonight”, yang bercerita tentang Ranze dan Makabe, anak raja setan yang dibuang ke bumi. Juga sinetron Si Yoyo yang ternyata adaptasi dari film India (maaf, saya lupa judulnya).

Update:

  • Sinetron Sissy, Putri Duyung, yang ditayangkan setiap hari Senin jam 19.00 sebagian besar meniru film produksi luar negeri yang berjudul Aquamarine. Kedua film ini menceritakan tentang seorang putri duyung yang tiba-tiba berubah menjadi manusia dan jatuh cinta pada manusia. Info via nthee.
  • Sinetron Olivia ternyata juga jiplak dari film barat remaja She’s The Man yang diperankan Amanda Bynes. Cinderela Boy juga dari drama taiwan Hanazakarino Kimitachihe. Info via rina.
  • Sinetron Candy juga merupakan adaptasi/jiplakan komik/anime lawas berjudul Candy-Candy. Info via Ira.
  • Film Guruku Idolaku yang tayang di RCTI pukul 16.00 ceritanya mirip dengan kartun anime Gokusen. Beberapa sketsa Extravaganza ABG (yang sudah lama nggak beredar) persis dengan sketsa komedi All That di Nickelodeon. Info via Dita.
  • Kalau Anda bisa mengkonfirmasi dan/atau menambah daftar tersebut di atas, silakan kontak ke saya.

Bagaimana Sinetron Menjajah Dunia

Pertanyaannya sekarang, mengapa sinetron bisa begitu meraja lela? Kalau menurut saya:

  • Masyarakat Indonesia secara umum belum bisa menilai mutu/kualitas suatu tayangan dengan akurat. Misalnya, banyak tayangan asing yang sangat laku di negara asalnya tetapi justru jeblok ratingnya ketika ditayangkan di Indonesia. Begitu juga sebaliknya.
  • Banyak masyarakat kita yang menonton televisi hanya untuk pleasure, menghibur diri. Apalagi kaum pria, yang kebanyakan menonton hanya untuk menghibur mata — selain mencari informasi dan tayangan olahraga (sepakbola).
  • Penonton dari strata kelas menengah atas yang “sulit dibohongi” oleh sinetron-sinetron murahan seperti Anda, mungkin lebih prefer untuk membaca, surfing internet, menonton DVD, bermain console game, atau hang out sebagai sarana hiburan. Kalaupun menonton televisi, pasti menggunakan satelit/TV kabel yang pilihannya jauh lebih beragam dan berkualitas.
  • Ujung-ujungnya, sinetron akan kian diminati, permintaan pasar terus bertumbuh, dan pembodohan masal terus bergulir. Lingkaran setan yang tiada berujung.

Saya tidak bermaksud syirik dengan Raam Punjabi yang kian tajir karena dagangannya laris manis di pasaran. Saya juga tidak bermaksud menyalahkan orang-orang production house yang mungkin menyangka bahwa orang-orang kita tidak pernah menonton serial luar. Barangkali memang mereka berniat membuat karya bermutu, namun terpaksa harus realistis dan mengikuti selera pasar.

Masalahnya, sinetron sebenarnya mengajarkan kita dengan hedonisme dan mengajak kita untuk bermimpi tentang gaya hidup yang serba wah. Lebih parah lagi, televisi ditonton mayoritas oleh kalangan kurang terpelajar, ibu-ibu rumah tangga, atau pembantu yang butuh waktu lama untuk menyadari bahwa mereka sedang dikibulin dengan impian kalangan atas.

Begitulah selera mereka. Mereka gampang terbuai dengan kemewahan, berkhayal menjadi orang kaya, bermimpi dipersunting pangeran kaya dan tampan, membayangkan memperistri wanita cantik dan seksi, memiliki rumah mewah dan mobil belasan, dan sebagainya.

Hasilnya, kebanyakan orang Indonesia lebih suka berkhayal. Anggun pernah menjawab “bermimpi” sebagai kunci sukses karirnya saat ini. Tapi put it into action-lah yang membuat perbedaan. Antara pemenang dan pecundang. Antara kesuksesan dan fantasi tak berujung.

Saya yakin Anda mungkin bisa melindungi dari serangan sinetron yang bertubi-tubi. Tapi bagaimana dengan jutaan penduduk Indonesia lainnya?

Bahaya Laten Sinetron

Sampai kapan fenomena ini bertahan? Sulit ditentukan. Selama jumlah penontonnya masih bejibun, selama production house masih produktif memproduksi (baca: menjiplak), dan sampai kita masih belum tersadarkan diri, fenomena ini masih akan berlangsung lama.

Yang jelas, kalau fenomena ini dibiarkan berlarut-larut, serial bagus dan membumi seperti Bajaj Bajuri atau Office Boy mungkin akan segera punah. Sinetron berkualitas seperti Dunia Tanpa Koma (DTK) bakal tak laku lagi. Tayangan berita seperti Liputan 6 dan Headline News mungkin akan segera dilikuidasi. Pembuat film/FTV indie mulai menggadaikan idealismenya. Divisi in-house production akan dimerger. Pimpinan kreatif berganti nama menjadi pimpinan copy-paste.

Dan setiap televisi akan berlomba-lomba menayangkan sinetron setiap saat.

Saya tidak bermaksud mengatakan bahwa semua yang menonton sinetron sama sekali tidak cerdas. Namun, sebelum perekonomian bangsa ini benar-benar pulih sehingga bisa menciptakan generasi intelek yang bisa menyadari bahwa dirinya sedang ditipu sinetron-sinetron tersebut, saya cuma bisa menyarankan, mari kita sama-sama untuk tidak menonton sinetron.

[ BC Blog Competition – KE]

http://nofieiman.com/2006/12/sinetron-indonesia-dan-pembodohan/

3 komentar:

Anonim mengatakan...

saya Tautkan sedikit ya ..alias kutip ya ?!!!

Unknown mengatakan...

emang beh, sinetron jiplak mulu dari film luar negeri ma kartun. hehehe. nice post bro

POKEMON mengatakan...

nice...............................................